DEDUKTIF
Selasa, 11 Maret 2014 >>01.39
Metode
deduktif
Metode
berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum
terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang
khusus.
Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah
kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang
menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
sosial.
SILOGISME
1.
Silogisme kategorial
adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang
mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi
premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis
yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis
tersebut adalah term penengah (middle term).
Contoh:
Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
Akasia adalah tumbuhan (premis minor).
∴ Akasia membutuhkan air (Konklusi)
2.
Silogisme hipotetik
adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan
premis minornya adalah proposisi katagorik. Ada 4 (empat) macam tipe silogisme
hipotetik:
·
Silogisme hipotetik yang
premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh:
Jika hujan saya naik becak. (mayor)
Sekarang hujan.(minor)
∴ Saya naik becak (konklusi).
·
Silogisme hipotetik yang
premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
Contoh:
Jika hujan, bumi akan basah (mayor).
Sekarang bumi telah basah (minor).
∴ Hujan telah turun (konklusi)
·
Silogisme hipotetik yang
premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh:
Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan
paksa, maka kegelisahan akan timbul.
Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan
paksa.
∴ Kegelisahan tidak akan timbul.
·
Silogisme hipotetik yang
premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
Contoh:
Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa
akan gelisah.
Pihak penguasa tidak gelisah.
∴ Mahasiswa tidak turun ke jalanan.
Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik
dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
Contoh entimen:
·
Dia menerima hadiah
pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
·
Anda telah memenangkan
sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme